Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 08 Desember 2011

Eks Rekan Ungkap Kecurangan Titel Perdana Schumi

Foto: Michael Schumacher dituding berlaku curang kala merebut gelar pertamanya di musim 1994/ Getty Images
Foto: Michael Schumacher dituding berlaku curang kala merebut gelar pertamanya di musim 1994/ Getty Images
MONTFORT – Hampir dua dekade berselang, mantan driver F1, Jos Verstappen membocorkan suatu kecurangan Michael Schumacher, ketika merebut gelar F1 pertamanya di musim 1994. Kala itu, Verstappen dan Schumacher masih rekanan di tim Benetton.

Tak tahu apa sebabnya Vertappen melontarkan kecurangan yang dilakukan Schumi – sapaan Schumacher. Musim 1994 kala itu, Schumi masih bersaing sengit dengan Damon Hill, untuk titel F1. Tapi, suatu kecurangan tim yang ingin Schumi (92 poin) menang, membuat Schumi unggul satu poin di penghujung musim, atas Hill (91 poin).

Saat itu, di seri Suzuka, Verstappen, yang dijuluki Jos the Boss, sedang unggul atas Schumi, tapi keunggulan sistem elektronik mobilnya membuat Schumi mampu melakukan overtake tas Verstappen. Setelah diketahui, ternyata tim tak melakukan hal yang sama pada mobil Verstappen, agar Schumi bisa juara.

“Saya tahu persis apa yang terjadi ketika kami masih rekanan di Benetton. Publik mengira saya hanya mencari alasan, tapi saya tahu bahwa mobilnya berbeda dengan saya,” papar Verstappen, seperti disitat Nusport, Kamis (8/12/2011).

“Saya selalu berpikir, hal itu mustahil; saya mengerem di batas garis dan melahap tikungan sebisa saya, tapi bagaimana bisa Schumacher mendahului saya? Pasti ada yang tidak beres,” kenangnya.

Hampir dua dekade, hal itu tak terkuak, karena bos Benetton saat itu, Flavio Briatore memang sudah menyetting keadaan saat itu.

“Ternyata ada bantuan sistem elektronik yang lebih canggih. Hal itu tak pernah diungkap, tapi saya yakin, jika saya menanyakan Flavio Briatore, dia pasti akan menjawab, ‘jangan bicarakan soal itu’. Jadi, saya cukup tahu saja soal kecurangan itu,” tandas Verstappen dengan kesalnya.

Menurutnya lagi, Schumi hanyalah pembalap biasa. Performa mobil-lah yang menjadikannya legenda hidup yang mampu tujuh kali menyabet gelar F1 selama kariernya.

“Seperti pembalap lainnya, Michael selalu bergantung pada mobilnya. Bagi kebanyakan orang, dia disebut pembalap hebat. Tapi dia bukanlah manusia super. Di ajang Go-Kart dahulu kala, dia tak pernah sekalipun mengalahkan saya,” tuntasnya.
Randy Wirayudha - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar