Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 09 Desember 2011

Jelang El Clasico Meraba Strategi Mou-Pep

 Bentrok antara Real Madrid kontra Barcelona atau yang akrab disebut El Clasico telah memasuki ronde ke-216. Siapakah yang akan jadi pemenang dalam duel di Santiago Bernabeu, Minggu (11/12/2011) nanti?

Merujuk pada catatan tujuh pertemuan terakhir, Barca sukses tiga kali membuat El Real merana, sementara Los Merengues hanya sekali membuat El Barca gigit jari, yakni pada Copa Del Rey. Tiga laga lainnya berakhir dengan imbang. Secara total, dari 215 lakon el clasico, Madrid sedikit lebih unggul dengan 86 kemenangan, berbanding 84 milik Barca. Sisanya, 45 laga berakhir draw.

Di pertemuan pertama musim ini, Madrid juga sedikit lebih percaya diri. Selain faktor tuan rumah, armada Jose Mourinho juga tengah nyaman di puncak klasemen, dengan keunggulan tiga angka plus satu laga sisa yang belum dimainkan. Ini belum ditambah rekor manis Madrid yang meraih kemenangan beruntun di 14 laga terakhir di semua ajang.

Sementara Barca, skuad asuhan Pep Guardiola jelas tidak bisa dianggap remeh. Meski dari segi performa kalah konsisten dengan Madrid, namun Barca bisa sedikit jumawa lantara dalam tiga tahun terakhir, Xavi Hernandez tidak sekalipun menelan kekalahan di Bernabeu. Kekalahan terakhir Barca di kandang Madrid terjadi pada 8 Mei 2008, ketika itu Barca yang masih diarsiteki Franck Rijkaard kalah 4-1 dari El Real di bawah asuhan Bernd Schuster.

Namun, jelang pertarungan bergengsi ini, Barca dicemaskan dengan rekor tandang mereka yang kurang mentereng. Dari enam laga tandang, El Barca hanya dua kali meraih kemenangan. Itu pun dengan skor tipis (1-0 lawan Sporting Gijon dan Granada). Tiga laga lain berakhir imbang dan satu lainnya berakhir kekalahan, yakni dari Gefate.

Namun, catatan rekor-rekor hanyalah sebatas catatan statistik yang tidak bisa dijadikan tolok ukur pasti hasil pertandingan nanti. Yang jadi kunci hasil pertandingan nanti tentunya performa kedua tim dan kejeniusan Jose Mourinho dan Pep Guardiola dalam meracik strategi.

Mourinho dan Guardiola memang tidak diragukan lagi kapasitasnya dalam meracik sebuah tim. Keduanya selalu mampu mengadopsi skema berbeda, namun dengan hasil yang maksimal.

Dari kubu Madrid, Mourinho menganut patron 4-3-3 pada awal kepemimpinannya di Madrid, awal musim lalu. Namun, kekalahan telak 5-0 dari Barca di Camp Nou membuat Mou mengganti skemanya, dengan pola variasi yakni 4-3-2-1 atau 4-2-3-1. Hasilnya memang lebih baik. Namun tetap saja Madrid harus mengakui hegemoni Barca yang menyabet dua gelar bergengsi La Liga dan Liga Champions. Madrid hanya kebagian trofi Copa Del Rey.

Tapi di musim ini, Madrid menjelma sebagai tim yang jauh lebih baik. Mourinho nampaknya benar-benar membuktikan analisanya bahwa tim yang diasuhnya selalu mencapai peak performance (performa puncaknya) di tahun keduanya. Hingga La Liga memasuki jornada ke-16, Madrid mengungguli Barca dengan keunggulan tiga angka (bahkan berpeluang melebar jadi enam, karena Madrid punya satu tabungan laga).

Menyikapi laga ini, tentunya Mourinho tidak akan gegabah menentukan strategi. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan menduetkan Gonzalo Higuain dan Karim Benzema. Ini bisa berarti, Mou akan memasang patron 4-2-3-1 dengan menempatkan salah satu diantara Higuain atau Benzema sebagai striker tunggal, dengan sokongan Cristiano Ronaldo, Angel Di Maria dan Mesut Ozil di lini kedua.

Namun, bisa juga Mou sedikit nekad dengan menerapkan patron 4-3-3. Memang, strategi ini terlalu riskan mengingat pengalaman kalah telak di Camp Nou. Akan tetapi, bukan tidak mungkin Mou menggunakan strategi ini. Pasalnya, strategi ini pula-lah yang sukses membuat Madrid menundukkan Barca 1-0 dan merebut trofi Copa Del Rey. Saat itu, Mou memberikan efek kejutan dengan menempatkan Pepe sebagai gelandang bertahan, dan terbukti ampuh.

Sayang, di laga nanti The Special One nampaknya tidak akan berani menempatkan Pepe di tengah. Pasalnya, stok bek tengahnya tengah menipis lantaran Ricardo Carvalho tidak bisa main karena cedera. Besar kemungkinan, Pepe akan tetap bermain di posisi bek tengah beduet dengan Sergio Ramos.

Lalu bagaimana dengan strategi yang akan diturunkan Guardiola. Sejauh ini, pelatih yang sukses menghadirkan 12 gelar di empat tahun kepemimpinannya, masih setia dengan patron 4-3-3 dengan trisula Lionel Messi, David Villa dan Pedro Rodriguez di lini depan. Namun, baru-baru ini Guardiola juga kerap meracik formula baru 3-4-3. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi Cesc Fabregas untuk bisa masuk dalam skema permainan. Well, strategi apakah yang nanti akan digunakan kedua pelatih, kita lihat saja di Bernabeu, Minggu (11/12/2011) dini hari nanti. 

Achmad Firdaus - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar